Kiel Farm

Kiel's Farm adalah petani hidroponik berupa sayuran dan buah dari kota Yogyakarta. Kami hadir di tengah- tengah masyarakat Indonesia untuk bisa membantu memenuhi kebutuhan pangan terutama sayuran dan buah yang diproduksi oleh petani hidroponik

Meracik Nutrisi Hidroponik

Nutrisi Hidroponik yang lebih di kenal dengan dengan Nutrisi AB Mix merupakan salah satu komponen utama dalam budidaya hidroponik. Disini kami mau share mengenai pembuatan Nutrisi AB Mix dengan menggunakan Software yang sudah cukup populer di antara para penghobi Hidroponik yaitu Hydrobuddy V1.62

Paprika

Paprika (Capsicum annuum L.) adalah tumbuhan penghasil buah yang berasa manis dan sedikit pedas dari suku terong-terongan atau Solanaceae).

Bahan Nutrisi Hidroponik AB-Mix

Kami menyediakan bahan nutrisi hidroponik produk dari PT. Meroke Tetap Jaya. Semua bahan nutrisi ini adalah hydroponic grade yang 100% larut dalam air

Nutrisi Hidroponik AB Mix

Nutrisi Hidroponik Khusus Sayuran Daun produksi kami memiliki beberapa kelebihan

Minggu, 27 Mei 2018

GULLY TRAPESIUM "JALANTARA TIRTAMARTA"

GULLY TRAPESIUM "JALANTARA TIRTAMARTA"













Kami akan menghadirkan sebuah produk berupa gully trapesium dengan spefikasi sebagai berikut :

  • Tebal 1,7 mm
  • Bahan terbuat dari PVC yang di lapisi anti uv sehingga di harapkan awet 8 tahun lebih
  • Tutup atas bisa di buka sehingga memudahkan saat di bersihkan
  • Jarak antar lubang bisa di customized sesuai keinginan konsumen
  • Di dasar gully terdapat garis garis aliran air agar aliran ai merata di dasar gully

Dengan banyak kelebihan tersebut kami siap meramaikan pasar peralatan hidroponik terutama gully lokal berkualitas.

Sampai dengan saat ini sudah lebih dari 10.000 meter terpesan,  

Harga Rp 45.000,00 / meter untuk pembelian eceran, harga distibutor dan reseller hub kami.


Silahkan hubungi kami jika tertarik untuk memesan produk perdana kami ini di 081248575757


Rabu, 13 September 2017

Meracik Nutrisi Hidroponik

Nutrisi Hidroponik yang lebih di kenal dengan dengan Nutrisi AB Mix merupakan salah satu komponen utama dalam budidaya hidroponik. Disini kami mau share mengenai pembuatan Nutrisi AB Mix dengan menggunakan Software yang sudah cukup populer di antara para penghobi Hidroponik yaitu Hydrobuddy V1.62 yang bisa di download bebas DI SINI

Langkah langkah meracik nutrisi AB Mix menggunakan software Hydrobuddy V1.62 

Silahkan download Hydrobuddy V1.62 kemudian instal ya. Lalu buka Hydrobuddy-nya 

Ketika  klik Tab "Main Page" maka akan muncul tampilan seperti ini


Yang harus dilakukan pertama kali adalah kita harus memilih bahan baku mentahnya terlebih dahulu, setidaknya yang tersedia di pasaran. Silahkan Klik "Substance Selection"


Jika bahan butrisi yang akan kita pakai belum ada di dalam database, yang harus kita lakukan adalah input data bahan nutrisi dengan cara :
  • Klik Tombol "Substance Selection"
  • Kemudian Klik lagi tombol "Add Custom"
  • Tambahkan data bahan yang akan di gunakan berdasarkan data yang terdapat pada kemasan bahan nutrisi, termasuk harga bahan per kg.
Sebagai contoh, kita coba masukkan data bahan dari Meroke Calnit sebagai berikut:



Spesifikasi Meroke CALNIT®

Total Nitrogen (N) 15,5 %
Nitrat-N 14,4 %
Amonium-N 1,1 %
Total Kalsium Oksida (CaO) 26,0 %
Kalsium (Ca) 18,3 %
Berat Jenis 1,1 Kg/l
Granulometry (2-4mm) 90%
Warna Putih

Sumber :
Kita bisa "Add" atau "Delete" sesuka kita. Asal unsur-unsur yang kita butuhkan lengkap.
Balik lagi ke Tab "Main Menu" lagi karena kita akan mulai menggunakan Interface tersebut.

Perhatikan yang  dlingkarin merah, pastikan yang tercentang adalah sebagai berikut :

Kita akan membuat Nutrisi AB Mix kemasan 1.000 Liter sebagai contoh.

Perhatikan kolom "Target Conc. (ppm)" ini merupakan parameter angka yang bisa kita rubah-rubah angkanya hingga pada kolom "Result (ppm)" menampilkan angka yang kita kehendaki.

Mengoperasikan Hydrobuddy cukup mudah, karena Software ini otomatis melakukan perhitungan secara kimia ketika kita berikan input angka.

Yang harus dipahami adalah "GUIDANCE" atau "RULE" seputar unsur-unsur yang akan kita masukkan. Semua hasil akhir dalam interface ini dalam satuan Part Per Milion (PPM). Ada batasan Range untuk setiap unsur yang ada. Jika kita masukkan di bawah ambang batas bawah dari Range tersebut maka resikonya adalah Defisiensi Nutrisi. Sebaliknya jika kita pakai di atas ambang batas paling atas dari Range tersebut, maka akan menjadi racun bagi tanaman. Adapun Range tersebut adalah sebagai berikut :


Selain itu, khusus untuk unsur N berlaku peraturan yaitu, total N adalah hasil penjumlahan dari total Amonium (NH4+) ditambah Nitrat (NO3-) dengan perbandingan tertentu. Perbandingan ini adalah hasil riset dan pengalaman para praktisi karena baik Amonium maupun Nitrat memiliki fungsi yang berbeda. Adapun Guidance perbandingan tersebut adalah sebagai berikut :


Amonium selalu lebih kecil karena akan membuat sel-sel raksasa sehingga tanaman akan tumbuh cepat dan ukurannya besar. Tetapi daun yang terbentuk berukuran lebar menyebabkan penguapan besar, sehingga daya serap air dan hara meningkat, hanya saja daun yang berukuran besar akan peka terhadap penguapan dan sayuran mudah layu. Pemberian Nitrat dalam jumlah yang lebih besar untuk menciptakan sel yang kompak, sehingga tanaman berdiri tegap, daya tahan tinggi terhadap serangan penyakit, banyak Nitrat juga akan menimbulkan citra rasa yang baik.

Selain itu, yang harus diperhatikan juga adalah Guidance masalah rasio antara unsur-unsur makro esensial yang utama, yaitu Nitrogen (N), Phosphat (P), dan Kalium (K). Perbandingan yang baik akan menghasilkan Nutrisi yang "Balance". Nutrisi yang Balance sangat dibutuhkan untuk mempercepat dan memaksimalkan pertumbuhan tanaman tanpa tanaman tersebut mengalami efek samping seperti keracunan karena kelebihan, atau defisiensi nutrisi karena kekurangan. Berikut ini Range Rasio tersebut :



Range tersebut bisa divariasikan sesuai kebutuhan tanaman, ubahlah selalu melalui pengamatan, lalu temukan komposisi yang tepat sesuai kondisi kebun. Ini akan berbeda-beda untuk setiap tempat mengikuti kondisi seperti lama penyinaran matahari, kondisi air baku, dll.

Kami berikan contoh aplikasi untuk 2 tanaman yang berbeda :



Ok setelah kita tahu Basic Guidance tersebut akan diberikan Contoh komposisi untuk Nutrisi Sayuran 1.000 liter.
Masukan nilai PPM yang kita kehendaki kemudian klik "Carry Out Calculation". Contoh hasilnya :



Perhatikan kolom "Result (ppm)" yang dilingkari merah. Silahkan bandingkan dengan Guidance di awal, mulai dari Range batasan per unsur dan komposisi Amonium dibanding Nitrat. Total N adalah 250 ppm dengan perbandingan 1 Amonium berbanding 6 Nitrat.

Kemudian untuk mengetahui berapa gram masing-masing bahan harus kita timbang, silahkan klik Tab "Result" dan hasilnya adalah sebagai berikut :


Bisa dilihat yang dilingkari adalah timbangan masing-masing bahan dalam gram.

Pada kolom di bawahnya "Gross Error" harus selalu menunjukkan angka 0. Jika masih menunjukkan angka selain 0 maka berarti masih ada yang salah dalam perhitungan, silahkan utak-atik lagi angkanya. Karena Gross Eror salah satunya menunjukkan konflik antar Unsur, makin tinggi angkanya makin signifikan konfliknya.

Selain itu, berapa EC yang dihasilkan dari racikan kita tadi sudah bisa dilihat pada kotak "Predicted EC Value".

Kita bisa lihat Rasio NPK dari Nutrisi yang kita buat dengan klik pada "Nutrient Ratio Analysis". Hasilnya sebagai berikut :



Yang dilingkari merah, itulah Rasio yang dihasilkan dari Nutrisi yang diracik tadi, masih memenuhi Range Rasio untuk Nutrisi Daun.

Lalu bagaimana dengan penempatannya? Mana yang harus ada di kantong A dan mana yang harus di kantong B?

Cukup sederhana prinsipnya, unsur Calcium (Ca) tidak boleh kena unsur Phosphat (P) dan unsur Belerang (S). Karena itu yang bisa masuk tiap kantong adalah :

Kantong A :

Kantong B :

Bahan bebas yang boleh ditaruh di Kantong A maupun Kantong B :


Selain menggunakan 7 (Tujuh) bahan seperti teresbut diatas, saat ini bisa juga menggunakan bisa juga menggunakan komposisi 3  (tiga) bahan antara lain dengan :

Kantong A :

Kantong B :


Disclaimer :

- Masih banyak yang belum dijelaskan di sini, kami cuma memaparkan Basic Guidance saja. Rule sudah dipaparkan silahkan improvisasi sesuai kebutuhan kebun sendiri.

- Timbangan yang diberikan di atas hanya contoh namun sudah teruji di kebun, bisa dicoba sendiri menggunakan formula yang berbeda dari itu, menyesuaikan kondisi air baku. Kalau di tempat saudara  ada tes hasil uji air baku, tinggal klik "Set Water Quality Parameter" lalu masukan nilainya.

- Diijinkan tulisan ini di share dimanapun, asalkan TIDAK DIKOMERSILKAN dan tetap mencantumkan sumber yaitu Thread di Kaskus ini sebagai penghormatan atas kekayaan intelektual.

Terima kasih, semoga berguna .

Sumber : Kaskus dengan beberapa penyesuaian

Kami menyediakan bahan nutrisi hidroponik, KLIK DISINI untuk info bahan nutrisi

Senin, 13 Maret 2017

Nutrisi Hidroponik








Kini telah hadir Nutrisi AB Mix Hidroponik produksi Kiel's Farm, dengan kelebihan : 

- Larut dalam air,
- Terdapat 12 unsur hara yang di butuhkan tanaman, 
- Berimbang komposisi unsur hara yang di butuhkan sayuran daun
- Di racik menggunakan bahan bahan impor berkualitas

Kami juga memproduksi Nutrisi AB MIX sesuai dengan jenis dan fase tanaman hidroponik, ukuran volume nutrisi yang di butuhkan bisa menyesuaikan sesuai kebutuhan kebun hidroponik anda.


    Harga Nutrisi :



Harga yang kami berikan lebih terjangkau di banding harga yang beredar di pasaran, dan bahan bahan yang kami gunakan merupakan bahan bahan yang berkualitas.






Nutrisi AB MIX Khusus Sayuran Daun telah tersedia di :
https://www.tokopedia.com/kielsfarm



Untuk Nutrisi AB Mix Sayuran Buah sesuai Fase Tanaman bisa di pre order dan silahkan hubungi kami untuk pemesanan.



Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam budidaya hidroponik, minimal ada 3 (tiga ) parameter yang harus di perhatikan antara lain : 

1. Air Baku 

Paling tidak ada 3 (tiga) item untuk pemula yang harus di ketahui mengenai parameter air baku yang sebaiknya di gunakan untuk budidaya hidroponik yaitu :
- Keasaman Air (pH) yang digunakan adalah 5,5–6,5
- TDS (Total Dissolved Solid) air baku yang di gunakan maksimal 150 ppm (di ukur mengunakan tds meter)
- Suhu air baku idealnya berada dalam range 23–30 derajat Celcius.

2. Sinar Matahari

Sinar Matahari mutlak di perlukan dalam budidaya hidroponik, yang paling optimal adalah minimal 6 jam tanaman mendapatkan sinar matahari untuk proses fotosintesa tanaman. Hidroponik tetap bisa di lakukan tanpa sinar matahari jika di subtitusi dengan menggunakan lampu yang menghasilkan sinar uv, tentunya menambah biaya yang mahal jika menggunakan ini.

3. Nutrisi AB MIX Hidroponik

Pada dasarnya nutrisi yang berada di pasaran telah memenuhi syarat untuk hidroponik dengan syarat yaitu: 
- larut dalam air,
- terdapat 12 unsur hara yang di butuhkan tanaman, 
- berimbang komposisi unsur hara yang di butuhkan tanaman


Kamis, 01 September 2016

Paprika Hidroponik


Budidaya Paprika secara Hidroponik di Green House
  



Hal-hal penting sebelum mengambil keputusan untuk memulai usaha budidaya paprika secara hidroponik diantaranya persiapan nursery, persemaian, pemilihan varietas, penanaman (transplanting), pengendalian hama penyakit, pemupukan, panen dan dan pasca panen, pemasaran dan sebagainya. Ada beberapa pertanyaan yang harus Anda tanya pada diri Anda sendiri sebelum anda memulai, diantaranya: 


  • Mengapa Anda ingin mulai dalam bisnis ini? Dalam situasi ini ada asumsi bahwa kita mulai karena ini mendapatkan keuntungan. 
  • Apakah lokasinya cocok untuk tanaman paprika? Dataran tinggi kurang lebih 1.000 m dpl, suhu siang hari 27°C, suhu malam hari 18°C, persediaan air cukup, tidak jauh dari pasar, dan sebagainya. 
  • Siapa yang akan mengurus kebun dari hari ke hari? Seseorang yang mempunyai keterampilan dalam hal teknis, sosial dan manajemen akan melakukan rutinitas   pekerjaan ini dan tidak takut tangan dan pakaiannya menjadi kotor. 
  • Seberapa besar Anda akan mulai? Tentunya tergantung berapa banyak uang yang Anda punya, kualitas dan pengalaman dari manajer dan staf Anda, tingkat teknologi yang akan digunakan dan sebagainya. 
  • Kapan Anda akan mulai? Setelah melakukan penelitian kelayakan teknis dan ekonomis secara serius.  Jangan terlalu sepat percaya pada informasi yang baru Anda dengar atau kepada spesialis yang baru Anda kenal. 
  • Berapa besar Anda harus berinvestasi? Tergantung beberapa hal seperti teknologi, kualitas sarana produksi yang Anda gunakan, lokasi manajemen, konsultan, supplier, dan lain-lain. 
  • Investasi dan biaya operasional untuk tahun pertama sekitar Rp 125.000 s.d. Rp 325.000/m2 bahkan bisa lebih besar. 
  • Perkiraan keuntungan adalah Rp 10.000 s.d. Rp 30.000 m2, tetapi lebih kecil juga mungkin. 



PERSEMAIAN

Hampir sama dengan komoditi lainnya, komoditi paprika dengan sistem hidroponik pun dilakukan pembibitan terlebih dahulu. Periode pembibitan awal dari sistem dari bercocok tanam yang sangat penting karena akan menentukan berhasil tidaknya tanaman pada masa produksi.

A. Persiapan

Sarana, alat, dan bahan yang harus dipersiapkan adalah Nursery, Tray semai/wadah, Benih (contoh benih paprika yang ada seperti spertacus F1, Goldflame F1, Kelvin F1), Media semai (Rockwool-Grodan/Sekam bakar,dll), Thermometer dan Hygrometer, Pinset, Ruang semai/lemari semai dan Alat semprot (hand sprayer).

B. Faktor yang Mempengaruhi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam persemaian/pembibitan antara lain kualitas benih, jenis media yang digunakan, suhu dan kelembaban, intensitas cahaya dan teknis pembibitan.

C. Teknis Pembibitan 

  • Benih terlebih dahulu direndam dengan air hangat kuku selama ± 30 menit, sambil menunggu kita bisa menyiapkan media semai yang akan digunakan. 
  • Basahi media dengan air bersih dan pastikan media basah sampai merata dan biarkan sesaat agar air siraman yang berlebihan menetes. 
  • Buat lubang kecil pada rockwool-Grodan (apabila menggunakan Rockwool) atau garitan kecil yang saling berpotongan pada Sekam (apabila menggunakan sekam bakar) sehingga membentuk bujur sangkar dengan jarak ± 2 cm.  
  • Letakkan benih satu persatu pada setiap lubang dengan posisi calon lembaga (titik tumbuh menghadap kebawah ± 0,5 cm dengan menggunakan pinset, setelah semua benih disemai kemudian tutup dengan plastik mulsa. 
  • Benih-benih tersebut ditaruh di lemari semai (germenation chamber), selama di lemari semai suhu optimal 20-25 ÂșC dengan RH 70%-90%. Suhu dan RH dapat diatur dengan cara memasang lampu jika suhu rendah dan Jika kelembaban rendah semprotkan air ke dalam lemari semai dengan menggunakan hand sprayer. 
  • Benih akan berkecambah dalam waktu ± 7 hari, plastik mulsa dibuka kemudian bibit dipindahkan ke tempat yang ada sinar dengan tetap menjaga suhu dan kelembaban. 
  • Bibit dengan koteledon tumbuh sempurna, dipindahkan ke polybag 15 x 15 cm yang telah dibasahi dengan larutan nutrisi (JORO A&B Mix) dengan EC. 1,5 mS/Cm dan pH. 5.5. 
  • Pemeliharaan dipersemaian/pembibitan meliputi penyiraman 1-2 kali sehari (tergantung cuaca, fase pertumbuhan bibit, dan media yang digunakan), pengendalian hama dan penyakit selama di nursery misalnya trips, mite, leaf miner, rebah kecambah dll) dan yang tak kalah pentingnya adalah pengaturan kembali jarak antar tanam agar daun tanaman tidak saling menutupi. 
  • Bibit siap tanam ke greenhouse produksi setelah berumur ± 21 hari di polybag atau sudah berdaun ± 5 helai. 

PERSIAPAN TANAM DAN TRANSPLANTING


Setelah bibit siap untuk dipindahkan ke greenhouse ada beberapa hal yang harus dilakukan/dipersiapkan sebelum transplanting:

A.  Sanitasi Greenhouse

Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk membersihkan greenhouse dari rumput atau sisa tanaman lainnya, sampah dan benda-benda lainnya yang tidak diinginkan.

B.  Sterilisasi Greenhouse


Sterilisasi dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan seluruh greenhouse dari mikroorganisme (telur/larva, virus, bakteri dan fungi) yang dapat merugikan tanaman. Ada beberapa bahan yang sering digunakan dalam sterilisasi antara lain lysol, formalin dan beberapa jenis pestisida, yang dalam penggunaannya biasa dilakukan dengan cara: 
Formalin 5% disemprotkan ke seluruh bagian greenhouse dengan konsentrasi 5 cc/liter air. 
Dalam waktu ± 4-5 hari setelah penyemprotan formalin disusul dengan penyemprotan pestisida (insektisida dan fungisida) dan diulang sampai 2-3 kali. 
Sehari sebelum media tanam ditata, greenhouse disemprot dengan larutan lysol dengan konsentrasi 3-5 cc/liter air. 
Instalasi bak desinfektan kaki supaya penyakit tidak bisa dibawa ke dalam greenhouse. 

C.  Persiapan Tanam 


  • Sebelum media ditempatkan, terlebih dahulu media dimasukkan kedalam polybag atau plastik slab atau pot. 
  • Bila menggunakan plastik slab, ukuran yang biasa digunakan adalah 100 x 25 cm dan jika menggunakan polybag, ukurannya 35 x 40 cm 
  • Media yang biasa digunakan adalah sekam bakar, rockwool-grodan atau cocopeat. 
  • Plastik mulsa dipasang pada permukaan bedengan atau dibawa slab/polybag supaya kar tanaman tidak kontaminasi/masuk kedalam tanah. 
  • Kemudian media tersebut ditata didalam greenhouse sesuai dengan jarak tanam yang diinginkan (di Lembang standar antar bedengan ± 140 cm dan antar tanaman ± 50 cm). 
  • Buat lubang tanam dengan diameter ± 15 cm pada permukaan slab (jika menggunakan sistem slab). Apabila menggunakan polybag buatlah lubang tanam sesuai dengan besarnya polybag yang digunakan untuk pemeliharaan di nursery. 
  • Media dibasahi dengan larutan nutrisi/pupuk dengan EC 1,5 dan pH 5,5 sampai benar-benar basah/jenuh. 
  • Pada lubang tanam yaang telah dipersiapkan taburkan Furadan 3G sebanyak ± 2 gram/lubang tanam untuk preventif terhadap serangan Nematoda. 
  • Tahap selanjutnya bibit siap untuk ditransplanting ke greenhouse. Sebelum bibit ditempatkan bagian bawah polybag digunting dengan hati-hati supaya akar bibit tidak putus/rusak, kemudian bibit ditempatkan pada lubang tanam yang telah dipersiapkan. 
  • Untuk menghindari terjadi kelebihan air siraman dan tumpukan garam-garam dimedia, satu hari setelah transplanting lubang drainase dibuat pada bagian bawah slab/polybag. 

PENYIRAMAN DAN PEMUPUKAN (FERTIGASI)

Pemupukan dan Penyiraman (fertigasi) pada budidaya sistem hidroponik umumnya dilakukan secara bersamaan. Teknis fertigasi bisa dilakukan dengan manual atau sistem irigasi tetes (drip irrigation system), tapi yang terbaik untuk fertigasi adalah dengan sistem irigasi tetes yang berkualitas baik dengan demikian fertigasi bisa merata, tenaga kerja tidak terlalu banyak, menghemat waktu (dalam waktu singkat bisa menyiram tanaman dalam jumlah yang banyak). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Kualitas air (sumber air/sumur/mata air), harus bersih dan bebas dari penyakit/kimia 
  • Kualitas pupuk/nutrisi (komposisi hara harus sesuai dengan kebutuhan tanaman, pupuk yang dipakai mempunyai kemampuan larut 100%) 
  • Waktu, volume dan frekuensi fertigasi 
  • Jenis tanaman yang ditanam 
  • Jenis media yang digunakan 

Khusus mengenai nutrisi untuk sistem hidroponik telah tersedia nutrisi siap pakai di toko petanian seperti A&B MIX yang tersedia untuk berbagai komoditi (selain untuk Paprika juga ada A&B MIX untuk tanaman Tomat, Melon, Timun, Mawar Anggrek, dll) yang dalam apalikasinya sangat mudah, mengandung unsur hara komplit baik makro maupun mikro yang dibutuhkan tanaman.


TEKNIS FERTIGASI

Frekuensi dan volume siram harus disesuaikan dengan kondisi cuaca, jenis dan umur tanaman, fase pertumbuhan tanaman dan jenis media yang digunakan. Cuaca mendung atau hujan (evaporasi kurang) volume dan frekuensi penyiraman dikurangi karena efek terhadap media menjadi terlalu basah sehingga akar tidak bisa tumbuh dengan baik. kondisi yang diinginkan tanaman adalah berimbang antara air, udara, pupuk dan media tanam. Sebaliknya kalau cuaca panas (evaporasi naik) fertigasi harus lebih sering dan volumenya lebih banyak. 
Nilai EC (jumlah pupuk yang larut dalam air) dan nilai pH (tingkat keasaman) suatu larutan sangatlah penting sebab akan menunjukkan berapa banyak unsur hara yang tersedia  bagi tanaman. Sebab tidak ada satu situasi yang sama (beda daerah, iklim, beda media, beda varietas dll) jumlah dan frekuensi tidak bisa distandarkan /disamakan. Untuk setiap situasi dan kondisi yang berbeda harus kita cari cara yang optimal untuk tanaman. 
Tingkat kepekatan (EC) yang diberikan untuk tanaman harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi. pH didalam media yang bagus kurang lebih 5,2 sebab dengan tingkat pH tersebut semua unsur hara tersedia didalam air/media bisa diserap oleh tanaman. 
Satu hal yang tak kalah penting adalah pencatatan mengenai waktu siram, volume siram, EC/pH in, EC/pH out, suhu, RH dan kondisi cuaca. Hal ini penting sebab dari data tersebut bisa membantu dalam mengambil suatu keputusan untuk merubah atau tidak sistem yang sudah berlangsung sebelumnya. 


PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

Monitoring terhadap serangan hama dan penyakit menjadi penting sebab akan diketahui 

•    Serangan apa yang terjadi 
•    Berapa berat serangan 
•    Tindakan apa yang akan dilakukan 
•    Kapan akan dilakukan pengendalian  

Pengalaman dari beberapa petani terakhir ada beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang seperti: Thrips, mites, aphids, leaf miners, ulat, virus, layu fusarium, layu bakteri, powdery meldew, bercak daun, penyakit fisiologis (defesiensi unsur hara) dan sebagainya.

Pencegahan dan Pengendalian dapat dilakukan dengan cara:

  • Menjaga kebersihan, membuang sisa tanaman/gulma jauh dari lokasi greenhouse/masuk bak sampah dan dibakar. 
  • Sterilisasi greenhouse (gunakan lysol, formalin, dan pestisida) ini harus dilakukan setiap awal musim tanam/sebelum tanam dimulai. 
  • Memasang bak disenfeksi kaki untuk mencegah masuknya telur/larva hama dan patogen penyakit yang terbawa oleh alas kaki. 
  • Menggunakan varietas yang resisten 
  • Tanaman yang terserang penyakit (virus, bakteri) dimasukkan ke kantong/karung plastik lalu buang jauh dari lokasi greenhouse/dibakar. 
  • Biologis, dengan memanfaatkan musuh alami (predator), tapi cara ini di Indonesia masih jarang dilakukan. 
  • Gunakan susu skim (kandungan protein minimal 35%) dengan konsentrasi 100 gram/1 liter airuntuk menghindari terjadinya penularan virus pada saat miwil (prunning) 
  • Kimiawi (pestisida), ini akan menjadi bagus jika penggunaannya tepat dalam pemilihan jenis, konsentrasi dan volume semprot. Disamping itu bisa mempunyai efek kurang baik kalau dalam penggunaannya salah. Untuk menghindari terjadinya kesalahan, memerlukan pengetahuan teknis dan alat (nozzle) kualitas tinggi. 
  • Lakukan pengendalian bersama-sama dengan kebun disekitar (kebun tetangga) supaya pengendalian hama dan penyakit mungkin akan lebih efektif 
  • Satu hal perlu diperhatikan pengaruh pestisida terhadap kesehatan petani, konsumen, dan lingkungan. Untuk menghindari hal tersebut harus menggunakan pengaman seperti jas/pakaian semprot, sarung tangan, masker, kacamata dan pengaman lainnya


Sumber : http://bbpp-lembang.info

Rabu, 31 Agustus 2016

Kiel's Farm



Kiel's Farm adalah petani hidroponik berupa sayuran dan buah dari kota Yogyakarta.
Kami hadir di tengah- tengah masyarakat Indonesia untuk bisa membantu memenuhi kebutuhan pangan terutama sayuran dan buah yang diproduksi oleh petani hidroponik, baik produk dari Kiel's Farm  maupun produk dari petani mitra Kiel's Farm.

Sayuran dan Buah yang kami budidayakan antara lain ;
1. Paprika
2. Butternut Squash
3. Sayuran